Rembang – Proses pendirian Koperasi Merah Putih di Kabupaten Rembang kini memasuki tahapan penting. Setelah resmi mendapatkan status badan hukum, koperasi-koperasi yang tersebar di 187 desa dan 7 kelurahan tersebut kini sedang menjalani tahap pembukaan rekening di Bank Jateng.
Ini menjadi langkah final menuju operasional koperasi yang diharapkan dapat memperkuat ekonomi lokal.
Kepala Bidang Koperasi Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop dan UKM) Kabupaten Rembang, Setyo Budi Hutomo, mengatakan bahwa pembukaan rekening secara kolektif hari ini dilakukan di Kecamatan Sedan. Acara ini sekaligus menjadi momen penyerahan dokumen legalitas koperasi Merah Putih di tingkat kecamatan.
“Sejauh ini, sudah ada enam kecamatan yang selesai membuka rekening koperasi, yaitu Sumber, Sale, Sarang, Lasem, Pancur, dan Sedan. Setiap harinya, pembukaan rekening dilakukan secara bergiliran di kecamatan-kecamatan lainnya,” jelas Setyo.
Sementara itu, Kepala Dindagkop dan UKM Rembang Mahfudz menuturkan, pemerintah melalui koperasi Merah Putih mengoptimalkan potensi desa dengan menghadirkan solusi konkret terhadap masalah ekonomi yang dihadapi oleh petani dan nelayan.
Di desa-desa telah diidentifikasi potensi untuk didata dan dikembangkan melalui unit-unit koperasi. Dari unit usaha itu diharapkan mampu mengatasi masalah harga yang fluktuatif, terutama pada saat panen raya.
“Di desa itu identifikasi potensi yang akan dikembangkan melalui unit-unit koperasi itu sudah ada. Cuman nanati di dalam pelaksanakannya karena koperasi merah putih ini lembaga yang baru otomatis ada mekasime sistem yang dibanguna dan dikuatkan,” ujar Mahfudz.
“Pemerintah tentu sudah berharap bahwa dengan hadirnya koperasi merah putih permasalahan yang ada di desa itu bisa diselesaikan. Misalnya pada saat panen raya yang bisa menyerap gabah itu tidak hanya Bulog, tetapi koperasi nanti mampu menyerap sesuai HET-nya pemerintah,” sambungnya.
Lebih lanjut, Mahfudz mengatakan, potensi pengembangan koperasi ini juga akan merambah sektor perikanan, khususnya di daerah pesisir. Nelayan yang biasanya menghadapi masalah harga yang seringkali dipengaruhi oleh tengkulak, kini bisa berharap lebih banyak pada koperasi.
Dengan adanya fasilitas penyimpanan seperti Cold Storage, hasil tangkapan ikan yang melimpah dapat disimpan hingga harga pasar membaik.
“Seperti didaerah pesisir pantai, hasil tangkapan nelayan yang melimpah itu bisa disimpan dengan cooldstorage nanti akan dilepaskan pada saat harga sudah merningkat. Itu artinya petani dan neleyan tidak mudah diombang-ambingkan oleh harga yang dipatok oleh tengkulak,” pungkasnya.
Proses pembukaan rekening ditargetkan selesai pada 18 Juli 2025, dengan harapan seluruh koperasi sudah siap beroperasi secara penuh.
Namun, perhatian masyarakat juga tertuju pada rencana peluncuran (launching) Koperasi Merah Putih tingkat nasional. Sebelumnya, peluncuran yang direncanakan pada 12 Juli 2025 bertepatan dengan Hari Koperasi, diundur menjadi 19 Juli 2025.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan hadir dalam acara tersebut. Sementara itu, peluncuran di tingkat Jawa Tengah juga sudah dipersiapkan, namun masih menunggu informasi lebih lanjut mengenai waktu pastinya.
(kyv/daf)
