Rembang, Heboh kejadian mengejutkan terjadi di Desa Mojorembun, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, saat seorang warga desa Meteseh mengaku menjadi korban pembegalan. Dalam laporan yang beredar, korban yang baru pulang dari menjual sate mengklaim bahwa ia diikuti oleh seseorang tak dikenal setelah melewati Masjid Tambakagung. Sesampainya di Mojorembun, korban mengaku di begal dengan ancaman celurit, kehilangan tas berisi uang senilai 900 ribu rupiah.
Namun, Kepala Desa Mojorembun, Suyanto, segera mengklarifikasi berita tersebut dengan menyebutnya sebagai hoax. Menurutnya, pada malam kejadian, ia berkeliling desa dari pukul 11 malam hingga 2 pagi dan tidak mendengar adanya keributan atau kejadian mencurigakan. Ia juga menegaskan bahwa saat waktu kejadian, ada warga lain yang sedang mengaliri sawah dan tidak mendengar suara gaduh.
Suyanto menyatakan bahwa desanya merasa dirugikan dengan adanya berita yang tidak benar ini dan meminta pihak berwajib untuk menyelidiki kasus ini secara transparan. “Kami berharap pihak kepolisian dapat membuka kasus ini dan mengungkap kebenarannya,” ujarnya.
Saat ini, Polsek setempat sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Mereka telah memanggil korban untuk mendapatkan keterangan lebih mendalam dan tengah menunggu rekaman CCTV dari sekitar lokasi kejadian untuk mengungkap fakta yang sebenarnya.
Isu santer ini menimbulkan kegaduhan di kalangan warga Desa Mojorembun. Suayanto berharap agar warganya tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh berita yang belum jelas kebenarannya.
