Menu

Dark Mode

Budaya

Ritual Pawai MakCo Lasem: Semarak Kepercayaan dan Kebudayaan Kembali Hidup di Lasem

badge-check


					Kirab Akbar dalam rangka Hari Ulang Tahun Yang Mulia MakCo Thian Siang Sing Bo resmi digelar selama tiga hari, 18 hingga 20 April 2025. (Foto: rembangsepekan.com) Perbesar

Kirab Akbar dalam rangka Hari Ulang Tahun Yang Mulia MakCo Thian Siang Sing Bo resmi digelar selama tiga hari, 18 hingga 20 April 2025. (Foto: rembangsepekan.com)

Rembang – Setelah lebih dari satu dekade vakum, Lasem kembali bergemuruh dengan semangat umat dan budaya. Kirab Akbar dalam rangka Hari Ulang Tahun Yang Mulia MakCo Thian Siang Sing Bo resmi digelar selama tiga hari, 18 hingga 20 April 2025.

Peringatan kali ini menjadi sangat istimewa karena menandai perayaan usia ke-600 lebih dari sosok yang dihormati dalam tradisi Tionghoa ini.

Terakhir kali kirab besar semacam ini digelar pada tahun 2012. Setelah 13 tahun berlalu, umat kembali berkumpul di Lasem, termasuk yang datang dari luar daerah, bahkan sejauh Palembang.

Momen ini menjadi pengobat rindu sekaligus peneguh jati diri komunitas Tionghoa yang telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah kota kecil di pesisir utara Jawa Tengah ini.

Kirab Akbar dalam rangka Hari Ulang Tahun Yang Mulia MakCo Thian Siang Sing Bo resmi digelar selama tiga hari, 18 hingga 20 April 2025. (Foto: rembangsepekan.com)

“Paling jauh dari Palembang. Ya ini setelah 13 tahun tidak ada. Ini diadakan lagi. Terakhir 2012 pawai akbar itu,” ujar Irawan, atau yang dikenal juga sebagai Cen Wing, pengelola Kelenteng Cu An Kiong, Lasem.

Menurutnya, penyebab vakumnya kirab selama ini tak lepas dari menyusutnya jumlah umat yang menetap di Lasem.

Banyak dari mereka telah pindah ke kota-kota besar lainnya. Namun semangat tetap menyala, dan pada tahun ini, gelora itu kembali dinyalakan.

Kali ini bukan pada momen Cap Go Meh seperti biasanya, melainkan dalam rangka HUT YM MakCo Thian Siang Sing Bo.

“Kalau dulu (pawai akbar) memang momennya Cap Go Meh, kalau ini momentumnya HUT MakCo Thian Siang Sing Bo yang ke-600-lebih,” ungkap Irawan.

Kirab akan menempuh rute keliling kota Lasem, melintasi tiga kelenteng utama yang menjadi titik-titik spiritual penting bagi umat.

Tidak hanya menjadi peristiwa keagamaan, kirab ini juga menjadi ajang silaturahmi budaya, di mana masyarakat setempat dan pengunjung dari luar daerah bersama-sama merayakan warisan leluhur yang terus hidup.

Kirab akbar ini sekaligus menjadi sinyal bahwa Lasem belum kehilangan denyut spiritual dan budayanya. Di tengah tantangan zaman, semangat untuk menjaga tradisi tetap hidup. Dan dalam gemuruh tambur, tabuhan genderang, serta iring-iringan patung dan tandu dewa, Lasem kembali menemukan nadinya.

(kyv/daf)

Baca Juga

Madrasah di Rembang Jadi Pelopor Gaya Hidup Ramah Lingkungan, Program Melati Jadi Pemicu Gerakan Ekoteologi

5 June 2025 - 18:47 WIB

Gelorakan Semangat Bahari, PDKK Digelar di Rembang untuk Ciptakan Masyarakat Adat Baru

3 June 2025 - 15:10 WIB

11 Siswa SMP Rembang Tembus SMA Taruna Nusantara

28 May 2025 - 14:37 WIB

Hidupkan Semangat Kartini Lewat Aksi Lingkungan di Museum RA. Kartini, Rembang

27 May 2025 - 16:02 WIB

Menjelajah Cita Rasa Kuliner Khas Kota Garam

24 May 2025 - 12:21 WIB

Trending di Budaya