Rembang – Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan STAI Al-Anwar menggelar Pelatihan Herbal Keluarga di Desa Dadapan, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang, Selasa (5/8/2025), dalam rangka Kuliah Kerja Nyata (KKN). Bertempat di Joglo Tani, pelatihan ini menggandeng Pemerintah Desa Dadapan dan BUMDes setempat.
Kegiatan ini bertujuan mengoptimalkan potensi tanaman obat yang tumbuh melimpah di lingkungan desa. Tanaman-tanaman ini diolah menjadi produk herbal seperti curcuma pro dan curcuma platinum yang diyakini mampu meningkatkan daya tahan tubuh hingga mencegah stunting.
“Desa Dadapan ini punya warisan hijau yang luar biasa. Harapannya, warga bisa lebih mandiri dalam mengelola kesehatan keluarga lewat tanaman herbal,” ujar Nihayatus Sa’adah, salah satu mahasiswa KKN.
Pelatihan ini tak hanya fokus pada keterampilan teknis, tapi juga membangun kesadaran masyarakat soal pentingnya ketahanan pangan dan kesehatan berbasis lokal.
Wakil Bupati Rembang, Mochammad Hanies Cholil Barro’, yang akrab disapa Gus Hanies, turut hadir membuka acara. Ia mengapresiasi kegiatan tersebut dan menyebutnya sejalan dengan program nasional soal ketahanan pangan.
“Ini kegiatan bagus, punya nilai ekonomi juga. Kalau dikelola serius, bisa dikembangkan ke ranah UMKM dan mengangkat ekonomi warga desa,” kata Gus Hanies.
Ia juga berharap pelatihan seperti ini bisa direplikasi ke desa-desa lain, setidaknya di lingkup Kecamatan Sedan. “Jangan hanya semangat waktu ada mahasiswa KKN. Setelah mereka pulang, masyarakat harus tetap jalan,” pesannya.
Pemkab Rembang mengaku siap mendukung inisiatif-inisiatif serupa agar bisa menyebar ke wilayah lain. Program ini dinilai sejalan dengan upaya penguatan sumber daya lokal dan pemberdayaan masyarakat desa.
Dengan semangat kolaborasi dan gotong royong, Desa Dadapan kini mulai menapaki jalan sebagai desa sehat dan mandiri berbasis tanaman herbal.
(wan/daf)