Rembang – Angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Rembang masih tergolong tinggi. Dalam kurun waktu Januari hingga Agustus 2025, tercatat ada 317 kasus kecelakaan dengan korban meninggal dunia mencapai 70 orang.
Data Satlantas Polres Rembang menyebutkan, dari total kecelakaan tersebut, 338 korban mengalami luka ringan dan 70 orang meninggal dunia.
Meski begitu, jumlah ini sedikit menurun dibanding periode yang sama tahun lalu. Pada Januari-Agustus 2024, tercatat 322 kecelakaan dengan 340 korban luka ringan dan 77 meninggal dunia.
Kasat Lantas Polres Rembang AKP Ryan Mitha Pangesti mengatakan, pihaknya terus berupaya menekan angka kecelakaan melalui berbagai program. Salah satunya memberikan santunan kepada korban kecelakaan serta membuka layanan pelatihan ujian praktik pembuatan SIM.
“Kami membuka latihan ujian praktik. Sudah ada lapangan dan petugas kompeten untuk mengajari. Siapa pun boleh datang, gratis, setiap Senin sampai Kamis pukul 15.00–17.00,” kata Mitha, Selasa (16/9/2025).
Menurutnya, program ini berlaku untuk kendaraan roda dua maupun roda empat. Ia berharap pelatihan ini bisa menghapus anggapan bahwa membuat SIM itu sulit.
“Jadi masyarakat bisa latihan dulu. Itu bentuk perhatian kami agar keterampilan mengemudi meningkat dan risiko kecelakaan bisa ditekan,” imbuhnya.
Mitha menegaskan, program ini sebenarnya sudah dijalankan sejak ia menjabat sebagai Kasat Lantas Rembang. “Sudah kami sampaikan juga, tetapi mungkin masih ada masyarakat yang belum teredukasi,” tutupnya.
(daf/daf)





