Rembang – SMP Negeri 1 Rembang berhasil menyabet gelar juara umum dalam ajangFestival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) 2025 tingkat Kabupaten Rembang. Sekolah ini membawa pulang total 9 piala, dengan tiga di antaranya berhak melaju ke tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Ketiga cabang yang melaju ke provinsi adalah kreativitas musik tradisional, ansambel, dan menyanyi solo, seluruhnya meraih juara 1.
“Alhamdulillah, SMPN 1 Rembang menjuarai FLS3N Kabupaten dengan membawa pulang 9 piala. Juara 1 diraih untuk kreativitas musik tradisional, ansambel, dan menyanyi solo,” ujar Kepala SMPN 1 Rembang, Nur Hasan, kepada rembangsepekan, Senin (4/8/2025).
Selain tiga juara 1, sekolah ini juga meraih juara 2 untuk kategori pantomim dan menyanyi solo, serta beberapa gelar di posisi harapan 1 dan 2. Namun, sesuai aturan terbaru, hanya juara 1 yang berhak mewakili kabupaten di tingkat provinsi.
“Tahun ini, hanya juara 1 yang bisa lanjut ke provinsi. Tidak seperti tahun sebelumnya, yang juara 2 juga masih bisa ikut,” jelas Nur Hasan.
Saat ini, pihak sekolah tengah mempersiapkan diri menghadapi penilaian tingkat provinsi yang dilakukan secara daring melalui pengunggahan video. Batas waktu pengunggahan dijadwalkan pada 15 Agustus 2025.
“Begitu pengumuman kabupaten keluar, kami langsung tancap gas. Karena waktunya mepet, harus lebih giat dan greget. Target kami tentu saja juara 1 di provinsi,” tegasnya.
Nur Hasan menambahkan, pembinaan seni di sekolahnya bukan dilakukan secara instan, terutama untuk cabang musik tradisional dan ansambel. Ia menekankan pentingnya latihan rutin serta dukungan anggaran untuk pelatih dan pembimbing.
“Persiapan harus jauh-jauh hari. Tidak bisa mendadak, apalagi untuk cabang seperti musik tradisional dan ansambel. Kami juga perlu menyiapkan dukungan untuk para pelatih,” imbuhnya.
Ia berharap capaian ini bisa menjadi motivasi bagi para siswa untuk terus mengembangkan bakat seni mereka, bahkan hingga ke jenjang pendidikan selanjutnya.
“Syukur-syukur nanti mereka bisa lanjut ke SMA atau SMK seni. Karakter, minat, dan bakat itu harus ditanamkan sejak dini sebagai bekal masa depan,” pungkas Nur Hasan.
(wan/daf)