Rembang – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana akan membangun longstorage di Desa Kalipang, Kecamatan Sarang, pada 2025. Infrastruktur sepanjang 5 kilometer ini masuk proyek strategis pengelolaan sumber daya air di perbatasan Jateng-Jatim.
Longstorage berfungsi menampung air hujan dan limpasan sungai saat musim penghujan. Air tersebut akan dimanfaatkan saat kemarau untuk kebutuhan irigasi, peternakan, maupun masyarakat.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) ATAB BBWS Pemali Juana, Aji Widyamatmoko, menjelaskan longstorage didesain dengan lebar tanggul atas 3 meter, sedangkan bawahnya 5-7 meter di kiri dan kanan sungai. Lahan yang dibutuhkan sekitar 104 ribu meter persegi.
Berdasarkan perhitungan neraca air, kapasitas tampungan dinilai cukup untuk kebutuhan warga maupun pertanian.
Ada dua skenario pemanfaatan, baik untuk air baku sekaligus pertanian hortikultura 25 hektare, maupun khusus air baku dengan proyeksi pertumbuhan penduduk hingga 22 tahun ke depan.
“Kedua skenario menunjukkan kebutuhan bisa terpenuhi, meski pada skenario kedua cadangan air di akhir musim kering lebih terbatas sehingga perlu pengelolaan ketat,” kata Aji.
Saat ini, proses pemilihan penyedia jasa tengah berjalan. Sosialisasi ke masyarakat ditargetkan pertengahan hingga akhir September.
Meski begitu, masih ada sejumlah kendala, mulai dari status lahan, akses menuju as bendung, dampak pasang surut, hingga penentuan lokasi pembuangan material galian.
“Solusi yang disiapkan adalah pemindahan lokasi as bendung ke sisi kanan yang merupakan tanah desa,” ujarnya.
BBWS menargetkan pembangunan bendung dan normalisasi sungai selesai dalam 90 hari pengerjaan, dengan dukungan penyediaan lahan dari Pemkab Rembang.
Bupati Rembang Harno menyatakan pihaknya siap mendukung penuh.
“Kami siap mendukung karena ini untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya petani dan kebutuhan air baku, mengingat Rembang memang kekurangan sumber air baku,” pungkasnya.
(daf/daf)