Menu

Dark Mode

Berita

PWI Rembang Sayangkan Oknum Anggota Dewan Tuding Wartawan Provokator

badge-check


					Kompleks Gedung DPRD Rembang, Senin (2/5/2025). (Foto: rembangsepekan.com) Perbesar

Kompleks Gedung DPRD Rembang, Senin (2/5/2025). (Foto: rembangsepekan.com)

Rembang – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Rembang, Musyafa Musa, menanggapi adanya tudingan yang menyebut wartawan sebagai provokator. Ia menilai tuduhan tersebut keliru dan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman.

“Kalau ada seseorang betul menuding wartawan sebagai provokator, saya tentu merasa prihatin. Wartawan itu bekerja mencari informasi bukan untuk dirinya sendiri, tapi mengemban kepentingan publik,” kata Musyafa kepada wartawan, Senin (1/9/2025).

Menurutnya, dalam praktik jurnalistik wajar jika berita menampilkan dua narasumber yang berbeda pandangan. Hal itu bukan berarti wartawan memprovokasi, melainkan bagian dari kaidah keberimbangan berita.

Lebih lanjut, Musyafa meminta pihak yang merasa dirugikan oleh pemberitaan untuk menempuh mekanisme hak jawab, bukan dengan melontarkan tuduhan atau intimidasi.

“Silakan hubungi wartawan yang menulis beritanya untuk mengajukan hak jawab. Mekanismenya seperti itu, bukan dengan kekerasan verbal,” tegasnya.

Musyafa juga mengingatkan pejabat publik, termasuk anggota DPRD, agar lebih menahan emosi dalam menyikapi kritik dan pemberitaan media.

“Pejabat itu gajinya dibayar dari keringat rakyat. Jadi mohon lebih sabar. Satu kata yang menggambarkan arogansi bisa menambah masalah baru,” ujarnya.

Ia berharap dunia pers di Rembang tetap bisa menjalankan fungsinya dengan baik.

“Ada empat fungsi pers, yaitu informasi, kontrol sosial, hiburan, dan pendidikan. Semoga semua pihak bisa memahami posisi wartawan,” pungkas Musyafa.

Sebelumnya insiden intimidasi secara verbal dialami oleh tiga orang wartawan anggota PWI Rembang, saat mereka sedang meliput kegiatan Karnaval pada Sabtu (30/8/2025) lalu.

Ketiga wartawan itu yakni, Viky Rio dari LingkarTV, Muhammad Faalih wartawan lingkarjateng.id, dan Mukhammad Fadlil dari detikcom.

Sesaat setelah ketiganya tiba di lokasi depan panggung kehormatan salah satu oknum anggota DPRD Rembang inisial D dari Dapil Rembang timur itu mengejek wartawan sebagai provokator. Hal itu disampaikan D di khalayak umum.

Provokatore iki. Ojo provokator, diborgol lo. Nak provokator diborgol. (Provokatornya ini. Jangan provokator, diborgol nanti. Kalau provokator diborgol),” begitu kata Viky menirukan ejekan Oknum Anggota DPRD Rembang inisial D tersebut.

Sementara itu saat dimintai tanggapan atas insiden ini, Ketua DPRD Rembang Abdul Ro’uf mengatakan, menyesalkan perbuatan anggotanya tersebut. Pihaknya berjanji akan menindak-lanjutinya sesuai mekanisme yang berlaku di Badan Kehormatan (BK) DPRD Rembang.

“Kalau memang itu valid terjadi saya selaku Ketua DPRD mohon maaf dan sangat menyesalkan dan menyayangkan kejadian tersebut. Saya akan ada tindak lanjut dengan memberikan pembinaan, peringatan nanti ada prosedurnya. Lewat BK, Badan Kehormatan,” jelas Ro’uf.

(kyv/daf)

Baca Juga

Ketua DPRD Rembang Segera Tindaklanjuti Tudingan Wartawan Provokator

2 September 2025 - 14:40 WIB

Gerindra Rembang Ingatkan Anggota DPRD Jaga Etika dan Etiket

2 September 2025 - 13:36 WIB

Rembang Akan Miliki Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan, Mulai Dibangun 2025

2 September 2025 - 11:42 WIB

Kodim 0720-PWI Rembang Jalin Silaturahmi Bahas Ini

2 September 2025 - 11:01 WIB

Lengkap! Ini Isi Tuntutan PMII Rembang Saat Audiensi dengan DPRD dan Pemkab

1 September 2025 - 15:10 WIB

Trending di Berita