REMBANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian PUPR meninjau kondisi Pasar Rembang, Kamis (25/9). Tinjauan ini jadi langkah awal menuju pembangunan pasar baru yang sudah lama dinantikan warga.
Bupati Rembang Harno menyebut pembangunan Pasar Rembang ditargetkan mulai pada 2026. Namun sebelum itu ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi, salah satunya revisi dokumen detail engineering design (DED).
“Kita lihat langsung ke lokasi dengan harapan bisa mulai dibangun paling tidak 2026. Ini menyelesaikan dulu syarat wajibnya, harus revisi DED dan lain sebagainya. Nanti kemudian dipelajari, insyaallah diusahakan tahun 2026,” kata Harno.
Kepala Dindagkop UKM Rembang, Mahfudz, menjelaskan tim perencanaan Kemendag dari Direktorat Sarana Perdagangan dan Logistik serta tim dari Satker Prasarana Strategis Kementerian PUPR turut hadir meninjau kondisi pasar. Menurutnya, kegiatan ini merupakan justifikasi teknis yang jadi syarat kelengkapan perencanaan.
“Secara umum persyaratan teknis yang kita ajukan sudah mencukupi. Tapi ada beberapa koreksi yang harus ditindaklanjuti. Salah satunya bangunan pasar tidak boleh dibuat tiga lantai sesuai arahan Kementerian PUPR. Selain itu desain parkir di lantai atas juga harus diubah,” terang Mahfudz.
Parkir nantinya akan ditempatkan di samping bangunan induk, bukan di lantai atas. Kementerian juga meminta agar desain pasar induk diubah. Jika sebelumnya direncanakan berbentuk satu los besar, nantinya bangunan dibuat dua bagian terpisah.
“Bangunan pasar induk nanti dibuat dua bagian, bukan satu los seperti yang direncanakan awal. Jadi koreksi-koreksi dan saran dari kementerian ini kita tindak lanjuti,” jelasnya.
Revisi DED Pasar Rembang ditargetkan rampung dalam dua bulan ke depan. Setelah itu, Pemkab akan kembali melakukan desk dengan kementerian terkait untuk memastikan semua syarat teknis sudah terpenuhi.
(daf/daf)