Rembang – Pemerintah Desa Tegaldowo menegaskan bahwa penutupan sebagian jalan tambang yang memicu penghentian operasional PT Semen Gresik dilakukan berdasarkan putusan hukum.
Jalan yang digunakan sebagai jalur pengangkutan bahan baku tersebut telah dinyatakan sebagai aset desa melalui dua putusan pengadilan.
“Kami tidak menutup total. Jalan masih dibuka selebar tiga meter untuk kendaraan kecil,” jelas Kepala Desa Tegaldowo, Kundari, Selasa (3/6/2025).
Ia menambahkan bahwa pihak desa tetap terbuka untuk bekerja sama selama proses hukum masih berjalan, namun hingga saat ini belum ada tanggapan dari pihak pabrik.
“Setiap penggunaan aset desa harus sesuai prosedur hukum dan dilakukan secara transparan. Kami hanya menjaga hak desa,” tegas Kundari.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Semen Gresik belum memberikan pernyataan resmi terkait penghentian operasional pabrik Rembang.
Surat penghentian yang dikeluarkan mitra operasional PT SMOR menjadi satu-satunya rujukan informasi.
Senior Manager Communication & CSR PT Semen Gresik, Sulistyono, belum memberikan tanggapan atas permintaan konfirmasi dari wartawan.
(kyv/daf)
