Menu

Dark Mode

Berita

Ngaku Jadi Korban Bullying, Seorang Guru Datangi DPRD Rembang Minta Perlindungan

badge-check


					Seorang perempuan yang mengaku sebagai guru mendatangi Gedung DPRD Rembang pada Senin (1/9/2025) pagi. (Foto: rembangsepekan.com) Perbesar

Seorang perempuan yang mengaku sebagai guru mendatangi Gedung DPRD Rembang pada Senin (1/9/2025) pagi. (Foto: rembangsepekan.com)

Rembang – Seorang perempuan yang mengaku sebagai guru mendatangi Gedung DPRD Rembang pada Senin (1/9/2025) pagi. Ia mengungkapkan bahwa dirinya menjadi korban bullying di tempat kerja dan berharap mendapat perlindungan serta keadilan dari wakil rakyat.

Perempuan berinisial N itu tiba di ruang paripurna DPRD sekitar pukul 10.50 WIB, saat audiensi mahasiswa baru saja selesai digelar. Mengenakan pakaian dinas khaki, ia langsung masuk ke ruangan dengan membawa sejumlah catatan pribadi.

Kepada petugas dan media yang masih berada di lokasi, N mengaku mengalami perundungan hampir setiap hari oleh rekan-rekan seprofesinya di sebuah SD di Kecamatan Sluke.

“Hampir setiap hari saya dibully oleh teman-teman guru. Saya datang ke sini mencari perlindungan dan keadilan,” ucapnya sambil membaca catatan yang dibawanya.

Ia juga menunjukkan beberapa tangkapan layar unggahan media sosial dan memperdengarkan sebuah rekaman suara, meski isinya terdengar kurang jelas.

Diterima Anggota DPRD, Tapi Belum Bisa Dimintai Keterangan Lengkap

Kehadiran perempuan itu kemudian diterima oleh Anggota Komisi 4 DPRD Rembang, Puji Santoso. Namun, Puji menyebut belum bisa menggali informasi lebih jauh karena kondisi psikologis perempuan tersebut tampak tidak stabil.

“Beliau merasa tertekan, dibully, dan sudah lama dipendam. Tapi karena kondisinya seperti ada gangguan psikologis, keterangannya masih membingungkan,” ujar Puji saat ditemui usai pertemuan.

Puji juga sempat bertanya siapa anggota DPRD yang ingin ditemui oleh N. Namun, jawaban yang diberikan justru menyebut nama Bupati Rembang.

“Saya tanya, mau ketemu siapa? Dia jawab: Pak Harno. Padahal Pak Harno itu Bupati, bukan anggota dewan. Jadi masih rancu,” katanya.

N juga tidak membawa kartu identitas seperti KTP, sehingga belum diketahui secara pasti asal-usul dan status kepegawaiannya.

Dinas Pendidikan Akan Tindak Lanjuti

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Rembang, Sutrisno, turut hadir menemui perempuan tersebut. Ia mengaku pihaknya juga belum bisa memastikan lokasi sekolah tempat perempuan itu bekerja.

“Kami belum bisa pastikan di mana dia mengajar. Tapi kami akan coba tangani. Sementara, saya bawa dulu ke Dinas untuk dikonsultasikan dengan tim,” jelas Sutrisno.

Hingga kini, belum ada keterangan resmi lebih lanjut terkait kasus dugaan perundungan ini. Dindikpora Rembang menyatakan akan mendalami kasus ini secara hati-hati dengan melibatkan tim psikolog dan pihak terkait lainnya.

 

(kyv/daf)

Baca Juga

Ketua DPRD Rembang Segera Tindaklanjuti Tudingan Wartawan Provokator

2 September 2025 - 14:40 WIB

Gerindra Rembang Ingatkan Anggota DPRD Jaga Etika dan Etiket

2 September 2025 - 13:36 WIB

Rembang Akan Miliki Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan, Mulai Dibangun 2025

2 September 2025 - 11:42 WIB

Kodim 0720-PWI Rembang Jalin Silaturahmi Bahas Ini

2 September 2025 - 11:01 WIB

PWI Rembang Sayangkan Oknum Anggota Dewan Tuding Wartawan Provokator

1 September 2025 - 20:06 WIB

Trending di Berita