Rembang – Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Rembang tampil memukau dalam Karnaval Budaya Rembang 2025 yang digelar di pusat kota, Sabtu (30/8/2025). Sebanyak 308 peserta yang terdiri dari murid, guru, hingga kepala SMP se-Rembang ambil bagian dalam parade budaya tersebut.
Dalam penampilan itu, MKKS menghadirkan atraksi seni, barisan simbol kenegaraan, parade pakaian adat Nusantara, hingga kesenian lokal seperti barongan dan tarian kolaboratif guru SMP.
Ketua MKKS SMP Rembang, Ngadiyono, mengatakan keterlibatan para kepala sekolah, guru, dan murid merupakan teladan nyata dunia pendidikan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya akademik, tetapi juga membangun karakter, melestarikan budaya, serta menumbuhkan semangat kebersamaan,” ujarnya.
Karnaval kali ini juga menonjolkan tradisi kentongan sebagai identitas khas Rembang. Kentongan dibawa di setiap barisan dan ditabuh para kepala sekolah di bagian penutup parade.
“Ini cara kami meneguhkan identitas budaya lokal di tengah keberagaman Indonesia,” kata Sekretaris MKKS SMP Rembang, Chrismastuti.
Selain berlatih bersama sebelum tampil, partisipasi MKKS juga menjadi ajang membangun kekompakan antar-murid, guru, dan kepala sekolah.
“Karnaval ini sarana pendidikan karakter dan penanaman cinta budaya,” jelas guru SMP, Estu Budi Winarni.
Para murid pun merasa bangga. Zyla, siswi SMPN 2 Rembang, menyebut pengalamannya di karnaval sebagai hal berkesan.
“Acaranya seru, penuh semangat, dan membuat kami lebih menghargai jasa pahlawan,” katanya.
Partisipasi MKKS SMP Rembang dalam Karnaval Budaya 2025 ini sekaligus menjadi bukti nyata komitmen dunia pendidikan dalam melestarikan budaya bangsa dan menanamkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
(kyv/daf)





