Rembang – Kondisi jalan rusak di Jalur Pamotan-Clangapan, tepatnya di ruas Desa Sendangagung, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, kian memprihatinkan. Meski sudah berulang kali dikeluhkan warga dan pengendara, hingga kini belum ada perbaikan signifikan dari pihak terkait.
Pantauan rembangsepekan.com di lokasi menunjukkan, sejumlah titik jalan berlubang dan ambles, membuat permukaan jalan tidak rata dan berbahaya, terutama bagi pengendara roda dua.
Tak sedikit kecelakaan terjadi akibat kondisi ini. Warga setempat, Romli, menyebut dalam satu hari bisa terjadi belasan insiden kecelakaan.
“Untuk yang kecelakaan sudah banyak, Mas. Kemarin aja dalam sehari bisa sampai 15 orang. Dalam beberapa hari terakhir mungkin sudah ada 20-an orang jadi korban. Terutama mobil pribadi yang agak pendek pasti nyangkut di situ,” ujar Romli kepada rembangsepekan.com, Rabu (18/6/2025).
Romli menyebut, kerusakan jalan itu sudah berlangsung sejak dua bulan terakhir, namun belum juga diperbaiki. Meski sempat ada tim dari pemerintah yang datang meninjau, belum ada tindak lanjut hingga sekarang.
“Sudah pernah ada yang survei dari pemerintah, tapi belum dibenahi juga. Kami berharap secepatnya diperbaiki karena jalan ini sering memakan korban, apalagi kalau malam hari kondisinya makin rawan,” imbuh Romli.
Kondisi jalan rusak juga membuat arus lalu lintas terganggu. Pengendara dari arah timur kerap mengambil jalur berlawanan untuk menghindari titik kerusakan, yang tentunya membahayakan pengguna jalan lain.
Reza Maulana, warga Desa Lemahputih yang kerap melintas di jalur itu, mengaku nyaris celaka karena situasi tersebut.
“Kemarin saya hampir menabrak mobil yang ambil jalur saya karena dia menghindari lubang. Pernah juga tiba-tiba ada mobil berhenti mendadak pas di depan saya. Hampir saja saya terpancing emosi,” ujarnya.
Reza berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret mengingat cuaca akhir-akhir ini juga tak menentu.
“Kadang hujan, kadang panas. Kalau hujan jalan jadi licin dan tergenang. Semoga cepat diperbaiki sebelum makin banyak korban,” pungkasnya.
(wan/daf)