Rembang – Di balik seragam cokelat dan pangkat yang melekat di pundaknya, IPTU Dr. Widodo Eko Prasetiyo, SH., MH., punya kisah hidup yang menginspirasi.
Sebagai Kepala Bagian Operasional (KBO) Satuan Reserse Kriminal Polres Rembang, ia dikenal tegas menegakkan hukum.
Namun di luar tugasnya sebagai aparat kepolisian, ia juga seorang dosen hukum di salah satu universitas di Rembang.
Lahir dan besar di lingkungan sederhana, Widodo adalah putra seorang guru, sosok yang kerap disebut “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.”
Didikan disiplin dan nilai kejujuran yang diwariskan sang ayah membentuk karakter dan prinsip hidupnya.
“Ayah saya mengajarkan bahwa mengabdi pada masyarakat itu bukan soal seragam, tapi soal hati,” tuturnya.
Kariernya di kepolisian diwarnai berbagai pengalaman menangani kasus-kasus kriminal yang kompleks. Namun, di tengah kesibukannya, ia tetap meluangkan waktu mengajar mahasiswa.
Baginya, berbagi ilmu hukum bukan hanya kewajiban akademik, tetapi bentuk pengabdian untuk mencetak generasi penegak hukum yang berintegritas.
“Ilmu hukum harus diajarkan tidak hanya dengan teori, tapi juga pengalaman di lapangan. Mahasiswa harus paham, hukum itu hidup di tengah masyarakat,” jelasnya.
Dedikasi ganda ini membuat IPTU Dr. Widodo Eko Prasetiyo layak disebut sebagai teladan, seorang polisi yang tak sekadar menegakkan hukum, tetapi juga membangun kesadaran hukum masyarakat melalui pendidikan.
Dari warisan nilai seorang guru, ia menjelma menjadi figur yang mengabdi sepenuh hati untuk negeri.
(kyv/daf)