Rembang-Kabupaten Rembang memasuki era baru kepemimpinan dengan dilantiknya Harno sebagai Bupati dan M. Hanies Cholil Barro’ sebagai Wakil Bupati Rembang periode 2025-2030. Acara serah terima jabatan (sertijab) yang berlangsung pada Sabtu, (1/3/2025), di ruang rapat paripurna DPRD Rembang, menjadi momen bersejarah, menggantikan Abdul Hafidz yang telah menyelesaikan dua periode kepemimpinannya.
M. Hanies Cholil Barro’ akan mendampingi Harno sebagai Wakil Bupati, yang siap membawa visi baru untuk Kabupaten Rembang. Sertijab ini juga menandai peralihan kepemimpinan dalam organisasi TP PKK Kabupaten Rembang, di mana Hasiroh Hafidz menyerahkannya kepada Musringah Harno.

Serah Terima jabatan Bupati Rembang (Foto: rembangsepekan.com)
Dalam sambutannya, Abdul Hafidz mengenang berbagai capaian selama masa jabatannya, termasuk peningkatan layanan kesehatan, pertumbuhan ekonomi yang signifikan, penurunan angka stunting, serta pengembangan infrastruktur jalan.
Ia juga menekankan pentingnya melanjutkan pembangunan infrastruktur yang masih kurang, dengan keyakinan bahwa Bupati Harno akan melanjutkan program tersebut, terutama berkat dukungan putrinya yang kini menjadi anggota DPR RI.
Abdul Hafidz mengungkapkan rasa terima kasih dan permohonan maaf kepada masyarakat jika selama kepemimpinannya terdapat kekurangan.
Prosesi sertijab dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta pimpinan instansi vertikal, menambah suasana khidmat pada acara tersebut.
Setelah sertijab, DPRD Rembang melanjutkan dengan rapat paripurna, di mana Harno menyampaikan pidato pertamanya sebagai Bupati. Dalam pidatonya, ia mengungkapkan visi dan komitmennya untuk membawa Rembang menuju kemajuan dan kesejahteraan yang lebih baik.
Pergantian kepemimpinan ini menjadi awal babak baru bagi Kabupaten Rembang. Masyarakat menaruh harapan besar agar di bawah kepemimpinan Harno, daerah ini dapat mengalami perubahan positif dan semakin berkembang, memberikan kesejahteraan bagi seluruh warganya. Ramadhan yang baru dimulai ini juga menjadi simbol harapan baru yang segar bagi masyarakat Rembang.