Rembang – Video dugaan aksi perundungan di salah satu SMP di Kecamatan Kragan, Rembang, viral di media sosial. Aksi tak pantas sejumlah siswi itu terekam kamera dan memicu keprihatinan publik. Diduga, penyebabnya karena persoalan rebutan cowok.
Video berdurasi 48 detik itu memperlihatkan beberapa siswi berseragam olahraga berada di dalam kelas. Salah satu siswi tampak mendapat perlakuan kasar dari teman-temannya. Video ini diunggah akun Instagram @kabarrembang\_ dan langsung ramai diperbincangkan warganet.
“VIRAL‼️ Video aksi bullying di salah satu sekolah Kecamatan Kragan, Rembang,” tulis akun tersebut dalam unggahannya, seperti dilihat rembangsepekan.com, Kamis (11/9/2025).
Menanggapi video itu, Wakil Bupati Rembang M Hanies Cholil Barro’ atau Gus Hanies langsung bergerak cepat. Ia menyebut tim gabungan dari Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, aparat kecamatan, dan kepolisian sudah turun ke lokasi untuk menindaklanjuti.
“Sudah dapat laporan semalam. Hari ini ditindaklanjuti sama timnya Dikdikpora, Dinsos, kawan-kawan di Kecamatan Kragan dan koordinasi dengan Polres,” kata Gus Hanies saat dikonfirmasi detikJateng.
Dari hasil penelusuran awal, kasus ini diduga dipicu persoalan pribadi antarsiswi. Guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah tersebut, Siti Wachidah, mengatakan aksi tersebut bermula dari konflik asmara.
“Permasalahannya itu rebutan cowok. Si pelaku itu sekarang punya cowok kelas VII. Dulu si korban ini juga pernah ada hubungan dengan cowok yang sama,” jelas Siti saat ditemui detikJateng.
Siti menjelaskan, korban berinisial NL dan pelaku ZH, keduanya siswi kelas VIII. Sementara cowok yang diperebutkan berinisial D, siswa kelas VII.
Menurutnya, pihak sekolah sudah melakukan pertemuan dengan orang tua kedua belah pihak pada Kamis pagi. Dalam pertemuan itu, kedua siswi sudah saling memaafkan.
“Tadi sudah baikan, sudah seperti teman biasa. Malah sudah canda-candaan. Tapi orang tua sempat cekcok. Sekarang sudah saling memaafkan,” jelasnya.
Siti juga menyebut bahwa ini adalah kali pertama kedua siswi tersebut terlibat masalah, berdasarkan catatan BK. Sekolah baru mengetahui insiden ini pada Rabu sore, setelah mendapat laporan dari alumni dan orang tua murid.
“Kami tahunya baru kemarin sore. Langsung kami hubungi orang tuanya dan pagi ini sudah datang. Kejadiannya kemarin tanggal 10, waktu jam istirahat,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah, Sriyanta, membenarkan adanya peristiwa perundungan tersebut. Namun ia meminta agar penjelasan detail mengenai kronologi dikonfirmasi ke pihak BK.
(daf/daf)





