Menu

Dark Mode

Berita

BPS Catat Inflasi Rembang 0,45 Persen di Oktober, Emas dan Telur Jadi Pendorong Utama

badge-check


					Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Rembang merilis data inflasi bulan Oktober 2025, di Aula Kantor BPS Rembang, hari ini. (Foto: rembangsepekan.com) Perbesar

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Rembang merilis data inflasi bulan Oktober 2025, di Aula Kantor BPS Rembang, hari ini. (Foto: rembangsepekan.com)

REMBANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Rembang merilis data inflasi bulan Oktober 2025. Berdasarkan catatan BPS, inflasi bulan ke bulan (month-to-month) tercatat sebesar 0,45 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi Jawa Tengah sebesar 0,40 persen dan inflasi nasional di angka 0,28 persen.

Kepala BPS Rembang, Jubaedi, menjelaskan bahwa inflasi tersebut menunjukkan adanya kenaikan harga di sejumlah komoditas penting, meski secara umum kondisi harga di daerah masih terkendali.

“Angka inflasi ini bisa dimanfaatkan untuk menganalisis kondisi hingga akhir tahun, sekaligus menjadi bahan perencanaan tahun depan. Kami akan terus mengawal agar data ini dapat digunakan pemerintah daerah dan pelaku ekonomi dalam pengendalian harga,” ujar Jubaedi dalam Rilis Inflasi Oktober 2025 di Kantor BPS Rembang, Senin (3/11/2025).

Berdasarkan data BPS, inflasi tahun kalender (year-to-date) Kabupaten Rembang tercatat 2,01 persen, sedangkan inflasi tahunan (year-on-year) mencapai 2,96 persen.

Komoditas Penyumbang Inflasi

Kenaikan harga pada bulan Oktober 2025 terutama disebabkan oleh beberapa komoditas utama, antara lain:

Emas perhiasan (andil inflasi 0,13 persen),

Telur ayam ras (0,11 persen),

Cabai merah (0,10 persen),

Daging ayam ras (0,03 persen),

Bawang merah, sigaret kretek mesin (SKM), jeruk, beras, sigaret kretek tangan (SKT), dan kacang panjangmasing-masing dengan andil 0,01 persen.

Sementara itu, kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi adalah:

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,32 persen,

Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,13 persen,

•Diikuti oleh kelompok kesehatan dan rekreasi/olahraga/budaya yang memberikan andil kecil terhadap inflasi bulanan.

Indeks Harga Konsumen Naik

Indeks Harga Konsumen (IHK) Kabupaten Rembang pada Oktober 2025 tercatat sebesar 112,65, naik dari 112,15 pada September 2025. Sementara pada Desember 2024, IHK berada di posisi 110,43.

Secara tren, laju inflasi bulanan di Rembang sepanjang 2025 sempat berfluktuasi, dengan puncak kenaikan tertinggi terjadi pada April 2025 sebesar 1,63 persen, sebelum kembali stabil di bawah 0,5 persen pada beberapa bulan terakhir.

Jubaedi menegaskan, data inflasi ini menjadi salah satu indikator utama dalam evaluasi dan pengambilan kebijakan oleh pemerintah daerah, khususnya dalam menjaga kestabilan harga jelang akhir tahun.

“Kolaborasi antar-instansi dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan terus kami dukung agar kondisi harga tetap terkendali dan daya beli masyarakat terjaga,” pungkasnya.

Rilis inflasi tersebut diikuti secara luring dan daring oleh perwakilan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), instansi vertikal, dan media di Kabupaten Rembang.

(daf/daf)

Baca Juga

Rembang Raih Predikat UHC Prioritas, Cakupan BPJS Capai 99,39 Persen

6 November 2025 - 15:20 WIB

Sopir Ngantuk! Truk Tronton Tabrak Warung dan Musala Pasujudan Sunan Bonang

6 November 2025 - 14:37 WIB

Dalang Cilik Asal Rembang Sabet Juara III di Festival Dalang Anak Nasional

6 November 2025 - 13:12 WIB

Kapolres Rembang Raih Penghargaan Nasional sebagai Pemimpin Visioner dan Inspiratif

4 November 2025 - 13:06 WIB

Dorong Kesadaran Pajak Lewat Edukasi dan Hiburan, Pemkab Rembang Gelar Pekan Panutan Pajak 2025

31 October 2025 - 10:53 WIB

Trending di Berita