Rembang – SMP Negeri 2 Lasem menjadi satu-satunya sekolah tingkat SMP di Kabupaten Rembang yang memiliki ekstrakurikuler Makerspace. Program ini dirancang untuk mendorong kreativitas siswa sekaligus mengenalkan mereka pada dunia koding dan kecerdasan buatan (AI).
Kepala SMPN 2 Lasem, Chrismastuti, mengatakan program Makerspace sudah berjalan selama beberapa tahun dan terus dikembangkan. Produk hasil karya siswa bahkan sudah dimanfaatkan oleh masyarakat, mulai dari lingkungan sekolah hingga masjid.
“Ya, ini satu-satunya Makerspace di tingkat SMP di Rembang. Alhamdulillah produk-produknya sudah dipakai masyarakat,” ujar Chrismastuti saat ditemui, baru-baru ini.
Melihat dampaknya yang positif, sekolah berencana menjadikan Makerspace sebagai ekstrakurikuler wajib mulai tahun ajaran 2025/2026. Kebijakan ini sekaligus untuk menyelaraskan dengan kurikulum baru yang menekankan pemahaman Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA).
“Kami sesuaikan dengan kurikulum sekarang. Tujuannya supaya anak-anak sejak dini mengenal Koding dan AI. Insyaallah tahun ini mulai jadi ekstra wajib,” jelasnya.
Makerspace merupakan ruang belajar berbasis proyek (project-based learning) yang mendorong siswa menciptakan solusi nyata dari persoalan di sekitar mereka, menggunakan pendekatan teknologi dan kreativitas.
Dengan pendekatan tersebut, siswa dilatih berpikir kritis, kolaboratif, dan inovatif, kemampuan yang dinilai penting di era digital. SMPN 2 Lasem berharap, program ini bisa mencetak lulusan yang tak hanya unggul secara akademis, tapi juga adaptif terhadap perkembangan zaman.
(wan/daf)