Rembang – Pemerintah Kabupaten Rembang mengawali peringatan Hari Jadi ke-284 dengan menggelar Malam Tirakatan, Jumat malam (25/7). Acara berlangsung khidmat di Pendopo Museum Rembang dan dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rembang, Muttaqin.
Tirakatan digelar sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur sekaligus doa bersama untuk keselamatan dan kemakmuran Rembang.
“Untuk mengawali rangkaian hari jadi, malam ini kita laksanakan Malam Tirakatan. Kegiatan ini terdiri dari tiga bagian utama,” kata Muttaqin kepada rembangsepekan.
Rangkaian tirakatan dimulai dengan pengiriman doa untuk para leluhur, termasuk bupati terdahulu, tokoh agama, hingga tokoh perempuan penting R.A. Kartini. Acara dilanjutkan dengan Macapatan; pembacaan tembang Jawa oleh seniman dan budayawan dari Permadani (Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia) Rembang.
“Lewat tembang Macapat, kita memohon keselamatan dan kemakmuran Rembang, sekaligus mendukung visi Bupati dan Wakil Bupati untuk mewujudkan Rembang Sejahtera,” jelasnya.
Puncak acara terjadi menjelang tengah malam. Pusaka milik Kabupaten Rembang secara simbolis dikeluarkan dari Museum dan dipindahkan ke Pendopo. Prosesi ini sarat makna spiritual sebagai simbol penjagaan dan perlindungan daerah.
“Pusaka ini lambang kekuatan Kabupaten. Pengeluarannya malam ini jadi bentuk ikhtiar spiritual agar Rembang senantiasa aman dan tenteram,” imbuh Muttaqin.
Malam Tirakatan menegaskan pentingnya nilai tradisi dan spiritualitas dalam peringatan hari jadi daerah. Warga dan pemangku budaya diharapkan terus menjaga warisan leluhur sekaligus menatap masa depan dengan semangat baru.
(wan/daf)