Rembang – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto mulai dijalankan di Kabupaten Rembang. Namun, hingga pertengahan Juni 2025 ini, baru dua dapur MBG yang resmi beroperasi, yakni di Lasem dan Sluke. Kedua dapur tersebut masing-masing dikelola oleh Muntari dan Taslim.
Komandan Kodim (Dandim) 0720/Rembang, Letkol Infanteri Yudhi Yahya menyampaikan bahwa program MBG masih dalam tahap awal pengembangan di wilayahnya. Salah satunya adalah dapur MBG milik Kodim yang belum mulai beroperasi karena masih dalam proses pengisian peralatan dapur.
“Untuk saat ini, baru dua dapur MBG yang aktif, yakni di Lasem dan di Sluke. Yang milik Kodim sendiri masih proses pengadaan alat, jadi belum bisa berjalan,” jelas Letkol Yudhi.
Ia menambahkan bahwa antusiasme dan pengajuan pembangunan dapur MBG terus meningkat. Hingga saat ini, terdapat sekitar 10 titik pengajuan baru yang tersebar di berbagai kecamatan, antara lain Sarang, Kragan, Sale, Lasem, hingga wilayah Rembang Kota.
“Yang terakhir saya terima, ada sekitar 10 titik yang sudah mengajukan dapur baru. Saya tidak hafal semua lokasinya, tapi ini menunjukkan semangat yang luar biasa dari masyarakat untuk mendukung program ini,” ujarnya.
Letkol Yudhi juga menegaskan pentingnya penambahan jumlah dapur MBG di Rembang agar dapat memenuhi kebutuhan seluruh siswa sebagai penerima manfaat. Berdasarkan data yang ada, paling tidak dibutuhkan sekitar 50 dapur MBG untuk bisa menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Rembang secara efektif.
“Dengan dua dapur yang aktif sekarang, jelas masih sangat minim. Idealnya untuk mencukupi kebutuhan siswa, kita harus punya setidaknya 50 dapur di seluruh Rembang. Mudah-mudahan dalam dua atau tiga bulan ke depan ada beberapa dapur lagi yang bisa segera diresmikan,” harapnya.
Program MBG yang digagas pemerintah pusat ini bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak usia sekolah melalui pemberian makanan gratis setiap hari. Di tingkat daerah, implementasinya melibatkan banyak pihak, termasuk Kodim sebagai salah satu pemangku kebijakan strategis.
“Semoga dengan kerja sama semua pihak, masyarakat Rembang, terutama para siswa, bisa segera merasakan manfaat dari program ini secara menyeluruh,” tutup Letkol Yudhi.
(kyv/daf)