Rembang – Wakil Ketua DPRD Rembang, M Bisri Cholil Laqouf, mengungkapkan bahwa DPRD secara kelembagaan belum merasakan dampak langsung dari program 100 Hari Harmonis yang digagas duet Bupati Harno dan Wabup Hanies Cholil Barro’. Meski demikian, ia menilai Pemkab serius dalam merancang pembangunan jangka panjang.
“Kalau saya mewakili institusi, lembaga secara kelembagaan DPRD, kita masih belum merasakan efeknya untuk 100 hari,” ujar M Bisri Cholil Laqouf kepada detikJateng, Senin (16/6/2025).
Meski begitu, ia mengapresiasi langkah Bupati Harno dan Wabup Gus Hanies yang dinilai serius dalam penataan birokrasi dan perencanaan lima tahun ke depan.
“Yang jelas, kalau penataan rencana-rencana lima tahun ke depan itu bisa kita lihat begitu seriusnya Pak Harno dan Gus Hanies untuk menata kedinasan, menata Rembang ini lebih baik ke depan. Itu yang sering kita bincangkan,” tambahnya.
Program 100 Hari Harmonis merupakan bagian dari gebrakan awal kepemimpinan Harno-Hanies usai dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Rembang. Program ini mencakup berbagai sektor mulai dari reformasi birokrasi, pelayanan publik, hingga pembangunan infrastruktur.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Rembang mencatat lonjakan signifikan dalam realisasi investasi selama 100 hari pertama masa kepemimpinan Bupati Harno dan Wabup Hanies Cholil Barro’. Berdasarkan data triwulan I 2025, nilai investasi yang masuk mencapai Rp375,35 miliar. Angka ini melonjak tajam dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp170,40 miliar.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Rembang, Budiyono, mengatakan capaian tersebut sudah melampaui target triwulan pertama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025.
“Hal ini menunjukkan kinerja capaian yang optimal, telah melampaui target triwulan I,” ujar Budiyono kepada detikJateng, Senin (16/6/2025).
Realisasi tersebut mencakup 27,22 persen dari total target investasi tahun 2025 yang dipatok sebesar Rp1,379 triliun. Pertumbuhan investasi pun tercatat mencapai 2,68 persen, lebih tinggi dibandingkan 1,32 persen pada triwulan I 2024.
(kyv/daf)