Rembang – Penampilan Om Lorenza di Cafe Omah Pinggir, Rembang, Kamis malam (10/7/2025), sukses memukau ribuan penonton. Namun di balik kemeriahan tersebut, pelaksana tour mengungkapkan adanya tantangan dalam menyesuaikan diri dengan selera dan budaya musik masyarakat Rembang.
Eli Ernaldi, pelaksana dari PS Event yang mengelola tour Om Lorenza, mengaku sempat mengalami kesulitan saat pertama kali tampil di Rembang. Menurutnya, minimnya perhatian dari para promotor luar kota terhadap Rembang justru membuat kota ini memiliki potensi tersendiri.
“Dari sisi demografi dan kultur, Rembang saya lihat masih haus hiburan. Sangat jarang teman-teman promotor yang melirik kota ini, padahal Rembang cukup ramai dan potensial untuk dilintasi tour,” ungkap Eli kepada tim rembangsepekan.com.
Sebagai pelaksana tour yang lebih sering menangani acara di kota-kota besar, Eli harus cepat beradaptasi dengan karakteristik penonton Rembang yang berbeda. Hal ini mendorongnya untuk menggandeng musisi lokal, Yesa Oktafia, sebagai rekan kolaborasi spesial di panggung Om Lorenza.
“Kalau di Jogja atau Solo, kita bisa dengan mudah membaca kultur musik masyarakatnya. Tapi di Rembang, saya benar-benar buta. Saya banyak belajar dari teman-teman di sini, karena kultur musiknya tidak bisa disamakan dengan kota lain. Itu alasan kenapa kami menggandeng Yesa Oktafia sebagai featuring spesial di Rembang,” jelasnya.
Eli juga berharap agar para promotor dari luar kota mulai melirik Rembang sebagai kota tujuan event musik. Ia menilai tantangan yang ada justru menjadi daya tarik tersendiri.
“Harapan saya, promotor dari Jakarta, Bandung, Jogja, dan kota lainnya bisa melihat Rembang sebagai kota yang penuh tantangan sekaligus peluang. Tantangan di sini berbeda dari kota lain. Kita harus benar-benar memahami kultur masyarakatnya untuk bisa menyuguhkan hiburan yang tepat,” tutupnya.
(wan/daf)