Menu

Dark Mode

Berita

Rembang Kejar Predikat Kota Sehat, Skor Permukiman Turun Usai Verifikasi

badge-check


					Bupati Rembang Harno didampingi Plh Sekda Agus Salim saat rapat koordinasi lintas OPD di Ruang Rapat Bupati, Senin (30/6/2025). (Foto: rembangsepekan.com) Perbesar

Bupati Rembang Harno didampingi Plh Sekda Agus Salim saat rapat koordinasi lintas OPD di Ruang Rapat Bupati, Senin (30/6/2025). (Foto: rembangsepekan.com)

Rembang – Pemerintah Kabupaten Rembang mulai tancap gas menyiapkan diri menghadapi penilaian Kabupaten/Kota Sehat (KKS) tahun 2025. Namun, skor salah satu indikator turun drastis usai diverifikasi tim provinsi.

Persiapan itu ditandai dengan rapat koordinasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Ruang Rapat Bupati, Senin (30/6/2025). Agenda utamanya menyatukan strategi agar Rembang tak sekadar ikut penilaian, tapi bisa naik peringkat.

Program dua tahunan yang digelar Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan ini menilai sembilan aspek atau tatanan: mulai dari permukiman, pendidikan, pasar, transportasi, pariwisata, hingga penanggulangan bencana.

Kepala Dinas Kesehatan Rembang, dr. Ali Syofi’i, mengungkapkan hasil penilaian mandiri menunjukkan Rembang layak masuk kategori Wiwerda atau daerah berkembang. Tapi hasil verifikasi dari Provinsi Jawa Tengah justru menurunkan nilai, terutama pada sektor permukiman dan fasilitas umum.

“Permukiman dan fasilitas umum awalnya kami nilai sendiri 86,36. Tapi setelah diverifikasi provinsi, nilainya turun jadi 77,27. Akibatnya, kami hanya masuk kategori Padapa (pemula),” kata dr. Ali.

Dia berharap seluruh OPD bisa fokus memperbaiki sektor-sektor yang masih lemah, agar target minimal Wiwerda bisa tercapai.

Tahapan penilaian KKS 2025 mencakup dokumen administrasi pada Juli–Agustus, lalu verifikasi lapangan oleh tim pusat pada September.

“Validasi lapangan jadi tahap penting. Jadi mulai sekarang semua harus siap,” tegas dr. Ali.

Sementara itu, Bupati Rembang Harno meminta kerja sama antar-OPD diperkuat. Ia menekankan waktu yang tersisa harus dimanfaatkan maksimal untuk memperbaiki semua kekurangan.

“Jangan sampai ada satu tatanan yang bagus, tapi lainnya lemah. Kalau bisa semua naik bareng. Minimal Padapa, syukur-syukur bisa lebih tinggi,” ucapnya.

Dengan sisa waktu sekitar tiga bulan, Pemkab Rembang berharap bisa memperbaiki nilai dan naik ke kategori lebih tinggi dalam penilaian KKS 2025.

 

(kyv/daf)

Baca Juga

Pemkab Rembang Bersama Kementerian Tinjau Pasar Rembang, Pembangunan Ditargetkan 2026

25 September 2025 - 13:10 WIB

HKTI Rembang Dorong Pemerintah Tetapkan Harga Dasar Ketela

25 September 2025 - 12:39 WIB

Truk Boks Tabrak Tronton di Pantura Lasem Rembang

25 September 2025 - 12:09 WIB

Ketua Satgas MBG Gus Hanies Pastikan Tindak Lanjut Cepat Kasus Dugaan Keracunan Pelajar di Kragan

24 September 2025 - 19:50 WIB

Ratusan Pelajar SMPN 1 Kragan Rembang Diduga Alami Keracunan Usai Konsumsi Mie Ayam MBG

24 September 2025 - 12:14 WIB

Trending di Berita