Menu

Dark Mode

Berita

Madrasah di Rembang Jadi Pelopor Gaya Hidup Ramah Lingkungan, Program Melati Jadi Pemicu Gerakan Ekoteologi

badge-check


					Screenshot Perbesar

Screenshot

Rembang – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Rembang secara resmi meluncurkan program Melati; singkatan dari Madrasah Ekoteologi Lestarikan Alam dan Tingkatkan Iman, pada Kamis (5/6/2025). Program ini menandai babak baru integrasi pendidikan agama dengan kesadaran ekologis.

“Menjaga alam bukan hanya tanggung jawab ilmiah, tapi juga spiritual. Menanam pohon bisa menjadi sedekah, menjaga kebersihan adalah bagian dari iman,” ujar Kepala Kemenag Rembang, M. Muhson, saat peluncuran program.

Ia menekankan bahwa Melati bukan sekadar proyek penghijauan, melainkan gerakan perubahan sikap dan kesadaran kolektif di lingkungan madrasah.

Salah satu wujud nyata gerakan ini tampak di MTsN 4 Rembang, yang menjadi lokasi peluncuran program. Kepala MTsN 4 Rembang, Mukhoyaroh, mengisahkan bagaimana sekolahnya sudah lama menerapkan kebijakan zero plastic.

“Siswa terbiasa membawa bekal dengan wadah ramah lingkungan. Bayangkan jika 624 siswa memakai dua plastik per hari, itu sudah lebih dari 1.200 plastik tiap hari. Sekarang, semuanya berubah,” jelasnya.

Tak hanya siswa, penjual kantin pun turut serta. Mereka menyajikan makanan dalam bungkus daun atau piring, tanpa plastik.

“Kami sudah terbiasa dengan piring dan gelas. Bahkan kantin kami sudah dinobatkan sebagai kantin sehat,” tambah Mukhoyaroh.

Peluncuran Program ‘Melati’ okeh Kantor Kemenag Rembang di MTsN 4 Rembang, Kamis (5/6/2025). (Foto: rembangsepekan.com)

Peluncuran program Melati pun menjadi contoh nyata. Tak ada botol air mineral plastik; semua tamu menggunakan tumbler pribadi, dengan camilan yang dibungkus daun dan kertas.

Selain itu, siswa juga dilatih mengolah barang bekas: galon menjadi pot tanaman, kardus disulap jadi wayang, hingga kain perca diubah menjadi tas.

Program ini menargetkan penanaman dan perawatan 30 ribu pohon oleh siswa madrasah se-Kabupaten Rembang. Tahap awal mencakup 15 madrasah percontohan dalam dua bulan ke depan, sebelum diperluas ke 186 lembaga pendidikan di bawah Kemenag Rembang hingga pertengahan 2026.

Melalui Melati, madrasah bukan hanya tempat belajar agama, tapi juga laboratorium hidup untuk praktik iman dan lingkungan. Di tengah krisis iklim global, transformasi kecil di ruang-ruang pendidikan seperti ini bisa menjadi fondasi perubahan besar di masa depan.

 

(kyv/daf)

Baca Juga

Terduga Pelaku Pelecehan Gadis di Bawah Umur di Rembang Oknum Pegawai Perhutani

7 June 2025 - 21:57 WIB

Presiden Prabowo Berikan 4 Sapi untuk Kurban di Pondok Pesantren Rembang

7 June 2025 - 18:40 WIB

Terduga Pelaku Kasus Pelecehan Gadis di Bawah Umur di Rembang Ditangkap

7 June 2025 - 17:57 WIB

Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah Wujudkan Semangat Berbagi di Hari Raya Iduladha

7 June 2025 - 12:53 WIB

Petugas Sempat Kesulitan Sembelih Sapi Kurban Prabowo di Rembang, Beratnya Nyaris 1 Ton

7 June 2025 - 10:55 WIB

Trending di Berita