Rembang – Forum Anak Beasiswa (FABs) Rembang sukses menggelar Seminar Nasional bertajuk “Nggayuh Bebrayan Tradisi, Nyawang Lurunging Mangsa” di Gedung Pendopo Museum Kartini, Rembang, Selasa (15/7/2025).
Acara ini menjadi ruang bagi generasi muda untuk menguatkan semangat pelestarian budaya lokal sekaligus mendorong kesadaran pentingnya pendidikan tinggi.
Selain menjadi sarana penguatan identitas budaya, kegiatan ini juga berfungsi sebagai ajang orientasi beasiswa. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Pelaksana, Dodik Setiawan.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah orientasi beasiswa, agar teman-teman yang kurang mampu tapi berprestasi bisa punya akses untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi,” ujar Dodik.
Seminar ini menghadirkan sejumlah tokoh penting, termasuk Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’, Sekretaris Universitas Negeri Semarang Prof. Dr. Sugianto, M.Si, dan Kepala Bidang Kebudayaan Rembang, Puji Purwati. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pemuda dalam menjaga warisan budaya.
Dalam pemaparannya, Profesor Sugianto menekankan pentingnya pendidikan sebagai fondasi pembangunan serta pentingnya berjejaring dan aktif berorganisasi di kalangan pemuda.
“Pendidikan itu fondasi pembangunan. Sekarang, tidak ada lagi alasan untuk tidak sekolah tinggi. Bahkan jadi ibu rumah tangga pun, kalau berpendidikan, bisa membesarkan anak dengan baik. Selain itu, penting juga untuk berjejaring dan berorganisasi agar bisa mencapai tujuan bersama,” tegasnya.
Selain seminar, acara juga diramaikan dengan pagelaran seni tari tradisional dan karawitan oleh Sanggar Galuh Ajeng. Penampilan ini sukses memukau hadirin dengan nuansa filosofis yang kuat dari kesenian tradisional.
Seminar ini juga membahas berbagai tantangan dan peluang dalam menjaga tradisi lokal di era digital. Diharapkan, kegiatan ini mampu menjadi penguat nilai-nilai kebudayaan di kalangan generasi muda Rembang.
“Harapannya, pemuda Rembang bisa lebih melek terhadap tradisi budaya di daerahnya sendiri. Karena Rembang punya banyak potensi budaya yang bisa diangkat dan dibanggakan,” tutup Dodik.
(wan/daf)