Rembang – Visi estetika dan efisiensi anggaran menjadi fokus utama Bupati Rembang, Harno, dalam merancang pembangunan ruang publik di wilayahnya.
Dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Rembang, Selasa (27/5), Harno menegaskan bahwa penataan Alun-Alun Kota Rembang belum akan dilaksanakan tahun ini.
Keputusan tersebut diambil bukan karena proyek tersebut tidak penting, melainkan sebagai bentuk kehati-hatian dalam penggunaan anggaran.
Harno menilai, proyek penataan ruang publik seperti alun-alun dan taman kota harus dilakukan secara menyeluruh dan terencana dengan matang agar hasilnya tidak hanya fungsional, tetapi juga menarik dan membanggakan bagi masyarakat.
“Daripada dengan anggaran sedikit-sedikit hasilnya tidak maksimal. Akhirnya saya suruh menghapus sekalian, daripada hanya ada (anggaran) sedikit-sedikit, saya tidak mau,” tegas Harno saat menyampaikan arahannya.
Untuk mendukung perencanaan jangka panjang yang lebih matang, Bupati telah menginstruksikan dinas terkait untuk melakukan studi banding ke berbagai daerah di Indonesia. Tujuannya adalah menemukan desain alun-alun yang tidak hanya sesuai dengan kebutuhan fungsional, tetapi juga mencerminkan identitas khas Kabupaten Rembang.
“Kemarin saya minta tolong kepada dinas terkait tolong studi banding se-Pulau Jawa bahkan se-Indonesia. Cari desain alun-alun yang benar-benar sesuai dengan yang kita butuhkan,” jelasnya.
Tak hanya Alun-Alun Kota Rembang, Harno juga menyoroti proyek penataan Taman Kartini yang dianggapnya belum dirancang dengan pendekatan menyeluruh. Ia menilai, alokasi anggaran beberapa miliar rupiah tidak akan berdampak signifikan jika tidak disertai dengan perencanaan yang terintegrasi.
“Maka kemarin termasuk Taman Kartini cuma ada beberapa miliar, percuma. Saya mau yang sekali dibangun benar-benar kelihatan dan bagus,” pungkasnya.
Melalui pendekatan ini, Bupati Harno ingin memastikan bahwa setiap pembangunan ruang publik di Rembang tidak sekadar menjadi formalitas proyek, melainkan investasi jangka panjang yang memberi nilai estetika, manfaat, dan kebanggaan bagi warga.
(kyv/daf)