SARANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang mengusulkan pembangunan sea wall (tanggul laut) untuk menangani abrasi yang semakin parah di pesisir timur, tepatnya di sekitar Puskesmas Sarang II, Kecamatan Sarang.
Abrasi di kawasan tersebut sudah menggerus daratan, merusak bangunan, hingga menyebabkan air laut masuk ke permukiman warga saat pasang. Bupati Rembang Harno bersama jajaran Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTARU) meninjau langsung lokasi terdampak.
“Kami akan mengajukan permohonan ke Kementerian PUPR agar bisa masuk dalam program pembangunan sea wall. Pemerintah pusat masih membuka ruang untuk program-program yang sejalan dengan visi Presiden,” ujar Harno.
Harno mengatakan, skema pembiayaan proyek sea wall ini direncanakan melalui kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, masing-masing 50 persen dari APBN dan APBD. Ia mencontohkan DKI Jakarta yang sudah lebih dulu menjalankan program serupa berkat dukungan anggaran yang kuat.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sarang II, dr. Hafidlotul Muawanah, membenarkan kondisi abrasi yang terjadi di belakang area puskesmas cukup parah. Sebagian bangunan telah mengalami kerusakan, dan air laut kerap masuk ke permukiman saat air pasang.
“Abrasi ini cukup panjang dampaknya. Di sini ada kantor pelayanan dan juga rumah warga. Kalau pasang, air laut sering masuk ke rumah,” jelasnya.
dr. Hafidlotul menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkab Rembang dan mendapat dukungan dari Anggota Komisi V DPR RI, Harmusa Oktaviani. Ia berharap pembangunan tanggul laut segera terealisasi untuk melindungi kawasan pesisir timur Rembang dari kerusakan lebih lanjut.
(daf/daf)