Rembang – SMP Negeri 2 Rembang kembali menorehkan prestasi gemilang. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 11 siswanya berhasil menembus seleksi ketat dan diterima di SMA Taruna Nusantara Magelang untuk tahun ajaran 2025.
Lonjakan signifikan ini tak hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga mencerminkan sistem pembinaan yang terarah dan konsisten di sekolah tersebut.
Menurut Kepala SMPN 2 Rembang, Wiyono, keberhasilan ini bukan hasil instan. Sejak kelas VII, pihak sekolah telah melakukan pemetaan minat dan bakat siswa.
Mereka yang menunjukkan ketertarikan pada sekolah-sekolah unggulan seperti SMA Taruna Nusantara mendapat pendampingan khusus, termasuk pelatihan akademik, penguatan karakter, hingga persiapan fisik.
“Alumni yang sudah berhasil kami libatkan langsung untuk memberi motivasi dan berbagi pengalaman seleksi. Ini sangat memengaruhi kesiapan mental siswa,” ungkap Wiyono.
Hasilnya sangat terlihat. Dari 23 siswa yang lolos seleksi administrasi, 11 berhasil menembus tahap akhir seleksi nasional (pantukhir) dan dinyatakan diterima; rekor tertinggi sepanjang sejarah sekolah. Tahun sebelumnya, hanya empat siswa yang lolos.
Salah satu siswa yang lolos, Alifa Jauharotul Muslimah, mengungkapkan perjuangannya untuk bisa masuk sekolah impiannya. Siswi asal Desa Kumendung ini memilih belajar secara mandiri tanpa mengikuti bimbingan belajar.
“Belajar sendiri dibimbing orang tua dan guru, lalu latihan bersama teman. Kami juga persiapkan fisik dan mental karena seleksinya tidak hanya soal akademik,” ujarnya.
Alifa, yang bercita-cita menjadi dokter militer, menjadi contoh nyata bahwa semangat dan disiplin bisa mengantar ke gerbang sekolah elite.
Keberhasilan ini mendapat apresiasi langsung dari Bupati Rembang, Harno. Ia mengaku bangga dan berharap capaian tersebut bisa menjadi inspirasi bagi sekolah lain di Rembang.
“Ini membanggakan dan membuktikan bahwa anak-anak Rembang punya potensi besar. Semoga makin banyak yang menyusul ke sekolah unggulan, sesuai minat masing-masing,” ujar Bupati Harno.
Lebih dari sekadar jumlah, keberhasilan SMPN 2 Rembang menunjukkan bahwa ketika pembinaan dilakukan secara sistematis dan kolaboratif, prestasi luar biasa bisa menjadi budaya.
Kini, sekolah ini tak lagi sekadar tempat belajar, tetapi juga telah menjelma menjadi ladang pembentuk masa depan generasi unggulan.
(kyv/daf)